Podcast Angkringan Angkasa “BULAN” dalam Rangka Memeriahkan International Observe the Moon Night(InOMN)

Bulan adalah satelit alami Bumi satu-satunya dan merupakan satelit terbesar kelima dalam Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.
Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km, sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (perode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (perode sinodik).

Lalu kenapa Bulan mengelilingi Bumi?
Bulan mengelilingi Bumi karena tertarik oleh gravitasi, Bumi memiliki masa yang lebih besar maka gravitasinya juga lebih besar dari bulan oleh karena itu Bulan mengitari Bumi. Ketika bulan bergerak gravitasi Bumi akan menarik Bulan, tetapi Bulan tidak jatuh ke Bumi kenapa? karena disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi Bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun. Ibaranya kalo kita memanjangin kuku tangan kita setiap bulan, kuku tangan kita kan akan berambah sekitar 3 mm/bulan atau 0,3 cm/bulan kalo kita panjangin kuku tangan selama setahun berarti kuku tangan kita bertambah sekitar 3,6 cm. Jadi bulan menjauh dari bumi kira-kira sebesar kuku tangan kita kalo kita panjangi pertahunnya.
Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusinya.

Di Bulan apakah ada udara dan air ?
Di Bulan tidak terdapat udara ataupun air. Jadi bulan tidak memiliki atmosfer karena terlalu kecil ukuranya sehingga memiliki medan gravitasi dan medan magnet yang kuat akibatnya gas-gas yang dihasilkan oleh aktivitas kerak bulan akhirnya terbawa oleh angin matahari dan menghilang diluar angkasa. Sedangkan air juga tidak dapat bertahan dipermukaan bulan, karena uap air akan terurai oleh sinar matahari menjadi hidrogen dan oksigen yang kemudian akan hilang dengan cepat ke luar angkasa.
Ketiadaan udara dan air di bulan ini menyebabkan tidak adanya pengikisan yang membuat banyaknya kawah di bulan akibat hantaman komet atau asteroid yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavvius dengan diameter 230 kilometer ini setara dengan jarak jogja ke semarang pulang pergi, dan kedalamanya 3,6 kilometer kalo disini kurang lebih setara dengan ketinggian gunung merapi, bisa dibayangkan Sobat Pecinta Langit besarnya kawah ini. Oiya ketidak adaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi yang dapat terdengar di Bulan.

Lalu bagaimana dengan fase-fase Bulan?
Fase bulan itu adalah bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi. Fase bulan itu tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari jika dilihat dari bumi. Nah fase-fase bulan ini meliputi:
1. Fase bulan baru (New Moon)
Fase ini bulan terletak segaris diantara matahari dan bumi. Pada fase bulan baru, bulan tidak terkena cahaya matahari sama sekali dan terlihat hilang. Ini terjadi karena posisi bulan berada searah dengan matahari sehingga permukaan bulan yang menghadap bumi tidak terkena cahaya matahari sama sekali. Fase ini juga yang memungkinkan terjadinya gerhana matahari.
2. Fase bulan sabit awal (Waxing Cresent)
Setelah fase bulan baru, maka fase selanjutnya adalah fase bulan sabit awal atau waxing crescent. Di fase ini, bagian bulan yang terkena cahaya matahari hanya kurang dari setengah. Makanya, dari bumi akan terlihat bulan menyerupai bentuk seperti sabit.
3. Fase kuartal pertama (first quarter)
Fase kuartal pertama atau fase bulan setengah terjadi ketika posisi bulan, bumi, dan matahari membentuk sudut 90 derajat. Pada posisi ini permukaan bulan yang memantulkan cahaya matahari adalah setengah dari keseluruhan permukaan bulan yang menghadap bumi, Sehingga bulan terlihat berbentuk setengah lingkaran. Pada fase ini terjadi pasang laut perbani, akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan pasang surut yang tinggi.
4. Fase waxing gibbous
Pada fase waxing gibbous atau bisa disebut fase bulan bungkuk ini, permukaan bulan yang terlihat mencapai ¾ atau lebih dari permukaan bulan yang menghadap bumi. Nah, di fase ini bulan akan terlihat cembung dan hampir bulat sempurna.
5. Fase bulan purnama (full moon)
Pada fase ini bulan purnama terlihat bulat sempurna karena seluruh permukaan bulan yang menghadap bumi mendapatkan sinar matahari. Ini karena bulan segaris dengan matahari dan bumi. Pada fase ini terjadi pasang laut purnama, gravitasi Bulan fase ini cukup kuat sehingga terjadi pasang naik yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat rendah atau membuat air laut naik kedaratan.
6. Fase wanning gibbous
Setelah fase bulan purnama, bulan akan bergerak ke barat meninggalkan posisi oposisi dengan matahari dan memasuki fase wanning gibbous. Fase ini pada dasarnya sama dengan fase waxing gibbous. Hanya saja sesuai namanya yang mengandung kata wanning, permukan bulan akan perlahan-lahan terlihat semakin mengecil dan bukan membesar.
7. Fase kuartal ketiga (third quarter)
Sama seperti fase kuartal pertama, pada fase ini bulan, matahari, dan bumi berada dalam posisi 90 derajat. Oleh karena ini, kita akan melihat bulan kembali berbentuk seperti setengah lingkaran.
8. Fase bulan sabit tua (wanning crescent)
Fase ini pada dasarnya hampir sama dengan fase bulan sabit awal atau waxing crescent. Hanya saja permukaan bulan yang disinari cahaya matahari akan semakin berkurang sehingga permukaan bulan terlihat semakin mengecil sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya dan mencapai fase bulan baru.

Misi penjelajah ke bulan
Misi ke bulan ini diawali adanya perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat yang mendorong terjadinya Perlombaan Angkasa, yang menyebabkan adanya akselerasi kepentingan dalam penjelajahan Bulan. Wahana buatan Soviet, Luna adalah wahana pertama yang berhasil mencapai tujuan. Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi itu dilakukan pada 1959. Kendaran luar angkasa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966.
Amerika Serikat juga mengirimkan misi berawak pertama ke orbit Bulan pada tahun 1968, yaitu misi Apollo 8. Misi berikutnya berhasil mendaratkan manusia untuk pertama kalinya di permukaan Bulan, yang dipandang oleh banyak pihak sebagai puncak Perlombaan Angkasa. Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang berjalan di permukaan Bulan sebagai pemimpin misi Apollo 11 Amerika Serikat; ia menjejakkan langkah pertamanya di permukaan Bulan pada pukul 02:56 UTC tanggal 21 Juli 1969.

Sumber
http://artikelastronomi.blogspot.com/2009/05/artikel-lengkap-tentang-bulan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Bulan