KONJUNGSI JUPITER DAN SATURNUS

Senin, 21 Desember 2020 LSO Andromeda mengadakan pengamatan konjungsi jupiter dan saturnus. Pengamatan diadakan di observatorium UAD. Foto di atas diambil pada pukul 18.34 WIB  menggunakan teleskop wiliam optic, lensa 25, dengan kamera samsung a51.

Peristiwa konjungsi dalam istilah astronomi adalah sebuah fenomena terlihatnya dua benda langit yang seolah berdekatan. Hal ini karena kedua benda langit tersebut mempunyai koordinat asensio rekta yang sama. Jadi benda benda langit tersebut berada satu garis lurus sehingga mengakibatkan planet planet tersebut berhimpitan jika dilihat dari sudut pandang bumi namun faktanya mereka tidak berhimpitan tidak saling tumpuk mereka tetap berada di orbitnya masing masing hanya saja mereka berada di satu garis  kordinat yang sama.

PODCAST ANGKRINGAN ANGKASA#7 “PROSES TERBENTUKNYA BINTANG”

Bintang adalah salah satu benda langit yang bisa memancarkan cahayanya sendiri, yang disebabkan oleh reaksi fusi nuklir yang menghasilkan energi. Oiya, jika temen-temen ada yang pernah mendengar bintang semu (bintang  yang tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri) sebenarnya itu bukanlah bintang, tetapi planet yang memantulkan cahaya dari bintang lain dan terlihat bercahaya di langit seperti sebuah bintang. Salah satu bintang adalah Matahari. Matahari merupakan sumber cahaya bagi planet- planet yang mengelilinginya. Bahkan Bulan pun memantulkan cahaya dari sinar Matahari. Bintang memiliki berbagai ukuran, ada yang besar, ada yang kecil dan bahkan ada yang ukurannya raksasa. Selain itu terkadang stukturnya pun berbeda.

Nah setelah mengetahui pengertian bintang bagaimana sih proses bintang terbentuk?

Bintang terbentuk di dalam awan molekul yaitu sebuah daerah medium antarbintang yang luas dengan kerapatan yang tinggi. Awan ini kebanyakan terdiri dari hidrogen dengan sekitar 23–28% helium dan beberapa persen elemen berat. Sebuah bintang lahir dimulai ketika sebagian debu dan gas di bagian dalam nebula mulai berkumpul dan bergabung. Secara perlahan gabungan gas dan debu tersebut mengkerut dan memadat serta di bagian dalamnya menjadi panas. Panas tersebut diakibatkan oleh karena adanya penggabungan inti hidrogen ke dalam helium. Panas semakin bertambah yang mengakibatkan terjadinya pelepasan energi.

Kekuatan gravitasi memiliki peranan sangat penting dalam proses pembentukan bintang. Awal mula pembentukan bintang dimulai dari ketidakstabilan gravitasi. Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova (ledakan bintang) atau tumbukan antara dua galaksi sehingga awan tersebut mulai bergerak di bawah pengaruh gaya gravitasinya sendiri. Berdasarkan syarat instabilitas Jeans, bintang tidak terbentuk sendiri-sendiri, melainkan dalam kelompok yang berasal dari suatu keruntuhan di suatu awan molekul yang besar, kemudian terpecah menjadi konglomerasi individual. Hal ini didukung oleh pengamatan dimana banyak bintang berusia sama tergabung dalam gugus atau asosiasi bintang.

Begitu awan ”runtuh”, akan terjadi konglomerasi debu dan gas yang padat yang disebut sebagai globula-bok. Globula Bok ini dapat memiliki massa hingga 50 kali massa Matahari. Runtuhnya globula membuat bertambahnya kerapatan. Pada proses ini energi gravitasi diubah menjadi energi panas sehingga temperatur meningkat. Ketika awan protobintang ini mencapai kesetimbangan hidrostatik, sebuah protobintang akan terbentuk di intinya. Proto bintang sering dikelilingi oleh piringan protoplanet. Pengerutan atau keruntuhan awan molekul ini memakan waktu hingga puluhan juta tahun. Ketika peningkatan temperatur di inti protobintang mencapai kisaran 10 juta kelvin, hidrogen di inti ‘terbakar’ menjadi helium dalam suatu reaksi termonuklir. Reaksi nuklir di dalam inti bintang menyuplai cukup energi untuk mempertahankan tekanan di pusat sehingga proses pengerutan berhenti. Protobintang kini memulai kehidupan baru sebagai bintang deret utama.

Adanya bintang juga dijelaskan dalam Al Quran, yaitu pada  (QS thariq ayat 1-3)

Yang artinya ayat 1 (Demi langit dan yang datang pada malam hari). Lafal Ath-Thaariq pada asalnya berarti segala sesuatu yang datang pada malam hari, antara lain ialah bintang-bintang, karena bintang-bintang baru muncul bila malam tiba. Ayat 2 (tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?). Ayat 3 (yaitu bintang yang bersinar tajam). Dimana arti (Yaitu bintang) yakni bintang Tsurayya, atau semua bintang (yang cahayanya menembus) malam.

Lalu bagaimana bintang berakhir?

Ketika kandungan hidrogen di teras bintang habis, teras bintang mengecil dan membebaskan banyak panas dan memanaskan lapisan luar bintang. Lapisan luar bintang yang masih banyak hidrogen mengembang dan berubah menjadi warna merah dan disebut bintang raksaksa merah yang dapat mencapai 100 kali ukuran matahari sebelum membentuk bintang katai putih. Sekiranya bintang tersebut berukuran lebih besar daripada matahari, bintang tersebut akan membentuk superraksasa merah (red giant star). Superraksasa merah ini kemudiannya membentuk Nova atau Supernova dan kemudiannya membentuk bintang neutron atau Lubang hitam.

Nah Supernova merupakan ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memancarkan energi yang teramat besar. Bahkan pancaran energi yang dipancarkan saat supernova terjadi dalam beberapa detik saja dapat menyamai pancaran energi sebuah bintang dalam kurun waktu jutaan hingga miliaran tahun.

Supernova biasa terjadi dikarenakan habisnya usia suatu bintang. Saat bahan-bahan nuklir pada inti bintang telah habis, maka tidak akan dapat terjadi reaksi fusi nuklir yang merupakan penyokong hidup suatu bintang. Dan bila sudah tidak dapat dilakukan fusi nuklir ini, maka bintang akan mati dan terjadi supernova.

Surat dalam Al-Quran yang membahas tentang berakhirnya bintang yaitu pada:

(QS At takwir 1-2).

Arti ayat 1(Apabila matahari digulung). Yang mana dapat dijelaskan, apabila matahari yang demikian besar digulung dengan mudah seperti halnya serban, hingga memudar dan redup. Arti ayat 2 ( dan apabila bintang-bintang berjatuhan), dapat diartikan, apabila bintang-bintang yang begitu banyak dan menghiasi cakrawala berjatuhan, tidak berada di garis edarnya lagi akibat hilangnya gaya tarikmenarik antar-benda langit.

(QS Al-Qiyamah ayat 7-10)

Yang artinya ketika pandangan mata terbelalak, terkejut ketakutan melihat kengerian pada Hari Kiamat, rembulan hilang cahayanya, matahari dan rembulan dikumpulkan, cahaya keduanya sama-sama hilang, tidak ada lagi cahaya bagi keduanya; saat itu manusia bertanya, “Kemana tempat berlari dariazab?”

Jenis jenis bintang yang paling terang dilangit malam yaitu:

  1. Sirius

Sirius yang dikenal juga dengan sebutan Alpha Canis Majoris ini merupakan bintang yang paling terang di langit malam dengan magnitudo -1,47. Bintang Sirius berjarak 8,6 tahun cahaya dari bumi. Sirius dapat dilihat dari hampir seluruh tempat di Bumi, kecuali bagi yang tinggal pada lintang di atas 73,284 derajat lintang utara seperti  di negara Norwegia, Rusia, Denmark, dan Kanada. Tanggal 1 Januari merupakan waktu terbaik untuk melihat bintang yang paling terang ini. Sirius dapat dilihat dengan mata telanjang saat matahari masih berada di atas horizon.

  1. Canopus

Bintang yang mempunyai nama lain Alpha Carinae ini merupakan bintang yang paling terang di rasi Carina, dengan magnitudo tampak -0,72. Tanggal terbaik untuk melihat Canopus yaitu 28-29 Desember, saat itu bintang ini berada di meridian pada tengah malam. Pada saat itu orang-orang di sekitar garis Khatulistiwa dapat melihat Canopus. Jarak Canopus sekitar 316 tahun cahaya dari bumi.

  1. Rigil Kentaurus

Rigil Kentaurus juga dikenal dengan nama populernya yaitu Alpha Centauri. Bintang ini yang paling terang ke-3 setelah dua bintang di atas. Rigil Kentaurus adalah yang paling terang dalam rasi Centaurus. Bintang ini merupakan sistem tiga bintang yang terlihat seperti satu bintang bila dilihat dari jauh. Jarak Rigil Kentaurus dari tata surya kita sekitar 4,2 sampai 4,4 tahun cahaya dan merupakan sistem bintang yang terdekat dengan tata surya. Bintang ini dapat dilihat oleh sebagian besar oleh orang di Bumi belahan selatan.

  1. Arcturus

Arcturus atau Alpha Bootis merupakan bintang yang paling terang di rasi Bootes, serta bintang paling terang di bagian langit utara. Arcturus hampir dapat dilihat dari seluruh penjuru bumi, karena letaknya yang tidak jauh dari ekuator langit. Waktu terbaik untuk melihat bintang yang satu ini adalah sekitar bulan April. Arcturus berjarak sekitar 43,9 tahun cahaya dari bumi dan terkenal dengan pergerakannya yang besar.

  1. Vega

Vega atau yang mempunyai nama Alpha Lyrae merupakan bintang yang paling terang di rasi Lyra serta yang paling terang ke-5 di langit dengan magnitudo tampak 0,03. Umur Vega saat ini diperkirakan antara 200 sampai 500 juta tahun. Vega hanya dapat dilihat hingga wilayah bumi yang berada diatas garis lintang 510 S. Oleh karena itu vega tidak dapat diamati di wilayah Antartika maupun dibagian selatan Benua Amerika Serikat.

Selain 5 bintang tersebut masih banyak juga bintang-bintang yang terang setelah kelima bintang tersebut.

Bagaimana cara terbaik melihat bintang?

Tips untuk melihat bintang, salah satu hal utama yang harus dipikirkan oleh para pengamat bintang adalah mengetahui apa yang mereka cari di langit. Cara paling sederhana untuk mencari bintang di langit malam adalah memanfaatkan teknologi atau aplikasi yang bisa membantu menemukan bintang. Misalnya seperti aplikasi Google Sky Map, Starry Night, Stellarium dan masih banyak lagi.

Selanjutnya saat kita mengamati bintang jauhi tempat yang kena polusi cahaya. Langit malam sbenarnya dipenuhi oleh banyak bintang, galaksi dan rasi bintang, tetapi polusi cahaya dapat membatasi penglihatan mata telanjang. Polusi cahaya dari lampu kota, asap knalpot kendaraan, pabrik, dan bahkan sinar rembulan bisa membuat banyak objek langit redup ketika malam, termasuk Bimasakti. Maka dari itu perlu mencari tempat yang jauh akan polusi untuk bisa melihat objek langit yang jelas.

Sumber :

https://langitselatan.com

https://ilmugeografi.com

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI

https://astronomi.news/2018/10/29/terhentinya-pembentukan-bintang-pada-galaksi/

Kunjungan ke SLB 2 Bantul

Rabu, 4 November 2020 LSO Andromeda mengadakan kunjungan ke SLB 2 Bantul. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk meminta izin kepada para guru mengenai rencana kegiatan pengamatan yang akan dilakukan di sekolah tersebut. Kegiatan pengamatan akan dilaksanakan pada awal Februari 2021 dengan menggunakan teleskop hibah dari IAU (International Astronomical Union). Pengamatan dilakukan dua kali yaitu pengamatan matahari pada siang hari dan pengamatan bulan pada malam harinya bersama siswa yang berada di asrama sekolah tersebut.

Selain meminta izin untuk mengadakan kegiatan pengamatan, anggota LSO Andromeda juga berkenalan dengan siswa SLB N 2 Bantul dan sedikit bercerita tentang kegiatan pengamatan yang akan dilaksanakan nanti. Dan juga tidak lupa untuk berbagi ilmu kepada para siswa.

Pengamatan Gerhana Bulan Penumbra

Senin, 30 November 2020 LSO Andromeda mengadakan kegiatan pengamatan gerhana bulan penumbra. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan dan diikuti oleh sebagian mahasiswa yang sudah berada di Jogja. Kegiatan pengamatan tersebut juga disiarkan secara langsung di youtube Pastron UAD.

Kontak pertama gerhana yaitu pada saat Bulan mulai masuk bayangan penumbra Bumi adalah pukul 14:32 WIB. Puncak gerhana Bulan penumbra ini terjadi pukul 16:42 WIB. Kemudian gerhana Bulan penumbra ini akan berakhir di tanggal yang sama pada pukul 18:53 WIB. Pada pengamatan ini teleskop yang digunakan adalah william optics. Meski cuaca kurang mendukung sehingga bulan tertutupi oleh awan, namun kegiatan dapat berlangsung dengan aman dan tertib sampai selesai.

PODCAST ANGKRINGAN ANGKASA#6 “GERHANA BULAN PENUMBRA”

Apa itu gerhana bulan?

Bulan merupakan satelit bumi dimana keberadaannya selalu mengitari bumi. Selain menjadi satelit bumi, bulan juga berperan sebagai sumber cahaya alami bagi bumi pada waktu malam hari dimana pada waktu malam hari matahari tidak kelihatan sinarnya untuk menerangi bumi. Sebenarnya bulan ini tidak bisa mengeluarkan cahayanya sendiri, karena bulan bukan termasuk bintang. Cahaya yang bersumber dari bulan merupakan cahaya dari matahari yang mengenai bulan, sehingga bulan tampak seperti bercahaya pada waktu malam hari. Sedangkan pada siang hari, bulan yang disinari oleh matahari terlalu kalah dengan sinar matahari yang mengenai bumi sehingga bulan tersebut menjadi tidak kelihatan.

Oiya ada juga info menarik mengenai misi ke bulan yang terjadi pada hari senin tanggal 23 November 2020. Jadi China (Tiongkok) telah meluncurkan misi tak berawak bulan Chang’e 5 untuk mengumpulkan  sempel bulan dan kembali ke Bumi. Dan kabarnya Chang’e 5 ini telah mencapai bulan dan mengorbit bulan pada hari sabtu, 28 November 2020. Pengambilan bebatuan sempel dri bulan ini bertujuan untuk membantu ilmuan memahami lebih banyak tentang asal usul dan fondasi bulan, dan juga menetapkan dasar untuk misi pengambilan sampel yang lebih kompleks dimasa depan. Menariknya upaya pengambilan bebatuan sempel bulan ini dilakukan pertama kali oleh negara mana pun sejak tahun 1970an, setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Nah kembali lagi ke gerhana bulan, jadi saat bayangan Bumi menghalangi sebagian besar sinar matahari untuk secara langsung menerangi semua, atau sebagian dari permukaan bulan ketika itulah terjadi gerhana bulan. gerhana bulan terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada disatu garis lurus. Dan pada saat hal itu terjadi maka akan ada 2 daerah bayangan yaitu Umbra dan Penumbra. Umbra adalah bayangan inti yang berada di bagian tengah sangat gelap pada saat terjadi gerhana bulan. sedangkan penumbra adalah bayangan kabur yang berada di bagian luar, Kedua bayangan ini dihalau dari balik sisi planet yang diterangi matahari. Akibatnya, gerhana Bulan hanya terjadi selama fase bulan purnama (ketika bulan dan matahari berada di sisi Bumi yang berseberangan).  Penting untuk dicatat bahwa gerhana bulan tidak terjadi selama setiap bulan purnama karena berkaitan dengan variasi dalam bidang orbit antara matahari, Bumi dan bulan. Bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari atau disebut juga sebagai bidang ekliptika tidak terletak sebidang dengan bidang orbit Bulan mengelilingi Matahari. Kedua bidang orbit tersebut membentuk sudut 5,14 derajat. Sehingga, memang saat bulan Purnama, ketiga benda langit tersebut yaitu Bumi, Bulan, Matahari terletak sejajar.

Apa saja jenis-jenis pada gerhana bulan?

Ada tiga jenis gerhana bulan. gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana bulan penumbra.

  1. Gerhana Bulan Total

Gerhana bulan total merupakan gerhana bulan dimana semua bagian dari bulan akan tertutup oleh bayangan bumi. Ketika ini terjadi bulan dapat berubah menjadi merah, haal ini berhubungan dengan lapisan atmosfer bumi. Di suatu daerah tertentu atau suatu negara tertentu, gerhana bulan total akan terlihat lebih merah daripada di daerah lain. Hal ini menandakan bahwa jika bulan berwarna lebih merah, maka suatu tempat tersebut memiliki tingkat polusi yang semakin kuat.

  1. Gerhana Bulan Sebagian

Pada gerhana sebagian ini, bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari. Pada saat ini sebagian Bulan berada di daerah umbra, sedangkan sebagian permukaan bulan yang lainnya berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian dari sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan dan dapat dilihat jelas dari bumi. Inilah yang disebut sebagai gerhana bulan sebagian.

  1. Gerhana bulan penumbra

Gerhana bulan penumbra berarti seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Dengan demikian bulan masih dapat terlihat oleh manusia yang berada di bumi meskipun secara samar- samar dan dengan warna yang suram.

Bagaiman terjadinya gerhana bulan penumbra itu?

Gerhana bulan penumbra terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam posisi sejajar secara tidak sempurna. Ketika ini terjadi, Bumi menghalangi sebagian cahaya matahari untuk langsung mencapai permukaan bulan dan menutupi seluruh atau sebagian bulan dengan bagian luar bayangannya (penumbra) atau dengan kata lain seluruh bagian bulan akan berada di daerah penumbra.  Karena penumbra jauh lebih redup daripada inti gelap bayangan Bumi (umbra), gerhana bulan penumbra seringkali sulit untuk membedakannya dari Bulan Purnama yang normal.

Lalu, kapan tepatnya gerhana bulan penumbra ini terjadi ?

Nah sobat pecinta langit dapat menyaksikan gerhana bulan penumbra ini besok senin tanggal 30 November 2020, yang akan berlangsung selama 4 jam 20 menit 59 detik dengan kecerlangan 0,8 magnitudo. dimulai pukul 14:32:21 WIB, hingga berakhir pada pukul 18:53:20 WIB. Dan puncak gerhana terjadi pukul 16:42:48 WIB.

Gerhana Bulan Penumbra tentu saja bisa diamati dari wilayah yang sudah mengalami malam atau setelah Bulan terbit. Untuk 30 November, wilayah Asia, Pasifik, Australia, dan Amerika bisa menyaksikan gerhana tersebut. Kalau di Indonesia gerhana sudah berlangsung saat Bulan terbit, maka wilayah Amerika Selatan justru menyaksikan Bulan terbenam saat gerhana masih berlangsung.

Untuk Indonesia, wilayah Indonesia timur bisa mengamati gerhana saat menjelang puncak gerhana penumbra. Akan tetapi, karena Bulan baru saja terbit maka puncak gerhana terjadi ketika Bulan masih berada sangat rendah di cakrawala. Tapi, pengamat di wilayah ini bisa mengamati gerhana sampai berakhir pada pukul 20:53:20 WIT.

Untuk wilayah Indonesia tengah, Bulan terbit sekitar 15 menit setelah puncak gerhana dan masih bisa diamati sampai pukul 19:53:20 WITA saat kontak terakhir. Nah, pengamat di wilayah Indonesia barat sedikit tidak beruntung karena puncak gerhana terjadi pukul 16:44:01 WIB atau sekitar satu jam sebelum Matahari terbenam. dan setelah Matahari terbenam pun, gerhana hanya bisa disaksikan sampai pukul 18:53:20 WIB ketika Bulan masih berada rendah di cakrawala.

Bagaimana cara melihat gerhana bulan Penumbra?

Nah melihat gerhana bulan berbeda dengan melihat gerhana matahari, jika terjadi gerhana matahari kita tidak boleh melihat dengan mata telanjang atau melihat secara langsung tanpa menggunakan alat pengaman. Sedangkan pada saat melihat gerhana bulan, kita diperbolehkan melihat secara langsung atau dengan menggunakan mata telanjang tanpa menggunakan alat pengaman. Hal ini karena sinar dari bulan tidak mengandung radiasi kuat seperti yang dimiliki oleh matahari. Sehingga manusia yang ada di bumi bisa melihatnya dengan aman.

Untuk mengamati gerhana bulan penumbra ini bisa dengan beberapa cara, yang pertama bisa dengan cara melihat secara langsung dengan mata telanjang namun jika melihat langsung tanpa alat bantu maka akan kurang terlihat perbedaan antara gerhana bulan penumbra dengan bulan purnama dikarenakan perbedaannya yang kurang signifikan. Selanjutnya bisa juga dengan menggunakan bantuan telekop jika menggunakan teleskop akan terlihat lebih jelas perbedaan antara gerhana bulan penumbra dan bulan purnama pada umumnya karena ketika terjadi gerhana bulan penumbra penampakan bulan akan lebih redup daripada bulan pernama pada umumnya.

Sumber :

https://www.bmkg.go.id/hilal-gerhana/

https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/gerhana-bulan

https://langitselatan.com/2020/11/20/gerhana-bulan-penumbra-terakhir-tahun-2020/