Andromeda

BANTUL – Suasana TPA Darul Ulum Kretek, Bantul, pada Sabtu (1/11/2025) malam terasa berbeda dari biasanya. Puluhan santri cilik tampak antusias mengarahkan pandangan mereka ke langit melalui teleskop, dibimbing oleh mahasiswa. Pemandangan ini menjadi puncak dari kegiatan Pengabdian Masyarakat yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Fisika dan Lembaga Swadaya Organisasi (LSO) Andromeda Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Mengusung tema “Astrofun Science: Belajar Fisika dan Astronomi Melalui Permainan dan Pengamatan”, kegiatan ini bertujuan mematahkan stigma bahwa fisika dan astronomi adalah ilmu yang sulit dan abstrak. Para mahasiswa hadir untuk membuktikan bahwa sains bisa dipelajari dengan cara yang kreatif, interaktif, dan menyenangkan.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 14.45 hingga 21.00 WIB ini diikuti oleh 43 santri TPA, serta dihadiri oleh jajaran panitia, pendamping TPA, Kepala Dukuh Kretek, dan Kepala Program Studi Pendidikan Fisika UAD, dengan total peserta mencapai 68 orang.

Rangkaian Acara Seru, dari Robotik hingga Teropong Bintang

Acara dimulai dengan tadarrus bersama yang khidmat, dilanjutkan dengan serangkaian sambutan. Suasana langsung cair ketika memasuki sesi fun games dan ice breaking yang memancing tawa dan semangat para santri.

Tidak hanya bermain, para santri juga diajak untuk mengasah logika dan kreativitas mereka melalui pelatihan serta lomba merakit mobil robotik. Setelah istirahat, salat, dan makan malam bersama (Ishoma), kegiatan dilanjutkan dengan sesi yang paling ditunggu-tunggu.

Usai salat Isya, para peserta mendapatkan materi pengantar astronomi yang disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami. Antusiasme memuncak saat sesi pengamatan, di mana para santri berkesempatan meneropong langsung benda-benda langit menggunakan teleskop yang dibawa oleh tim LSO Andromeda. Acara ditutup dengan pengumuman pemenang lomba robotik dan pembagian doorprize yang disambut gembira oleh para santri.

Apresiasi dari Pihak TPA dan Perangkat Desa

Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang sangat positif dari pengurus TPA dan perangkat desa setempat. Pak Tumiyana, selaku Direktur TPA Darul Ulum, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas metode pembelajaran yang dibawa para mahasiswa.

“Alhamdulillah, terimakasih atas pembinaan dan juga pembelajarannya yang telah diberikan oleh kakak-kakak mahasiswa. Anak-anak juga merasa senang dan semangat untuk mengikuti kegiatan TPA,” ujar Pak Tumiyana.

Ia menambahkan, “Permainan mobil robotik, game ice breaking, dan juga pengamatan malamnya sangat membuat antusias anak-anak meningkat. Harapannya ke depannya bisa ikut hadir lagi, kiranya semoga bisa dilibatkan di kegiatan outing class untuk bantu mengarahkan santri anak-anak TPA.”

Dukungan serupa datang dari Kepala Dukuh Kretek, Pak Brian, yang berharap kolaborasi ini dapat berlanjut di masa depan. “Kalau bisa mengadakan kegiatan di sini lagi, mungkin di kegiatan pengabdiannya atau di program KKN-nya,” tuturnya.

Jembatan Keilmuan Kampus dan Kebutuhan Masyarakat

Kepala Program Studi Pendidikan Fisika UAD, Bapak Eko Nursulistiyo, S.Si., M.Pd., yang turut hadir memberikan sambutan, mengapresiasi inisiatif mahasiswanya. Menurutnya, program ini adalah implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Program ini jadi jembatan antara peningkatan keilmuan sains di kampus dengan realita pada masyarakat, khususnya anak-anak. Sehingga ilmu yang didapat juga langsung dipraktikkan,” jelas Pak Eko.

Beliau menegaskan bahwa fisika seharusnya tidak menjadi momok. “Fisika bukan hanya perhitungan rumit yang bikin momok menakutkan, tapi sebenarnya menarik karena berasal dari fenomena keseharian kita. Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini,” tegasnya.

Kesuksesan acara ini merupakan hasil dari kolaborasi apik dan persiapan matang, yang diawali dengan silaturahim serta survei analisis kebutuhan bersama direktur TPA dan kepala dukuh. Selama pelaksanaan, panitia mahasiswa dan pendamping TPA berbaur saling membantu, memastikan kegiatan berjalan lancar dan meninggalkan kesan mendalam bagi para santri TPA Darul Ulum.

“LSO Andromeda Adakan Kegiatan Refreshing Pasca Ujian Tengah Semester”

Pada tanggal 23 November 2023, LSO Andromed mengadakan kegiatan refreshing yang penuh semangat setelah selesai menghadapi Ujian Tengah Semester (UTS). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para pengurus Andromeda untuk bersantai sejenak dan melepaskan kepenatan setelah periode ujian.

Acara refreshing ini diisi dengan kegiatan berenang di Blue Lagoon yang berada di daerah Sleman Yogyakarta. Namun sayangnya, kegiatan ini tidak dihadiri oleh seluruh pengurus Andromeda karena kesibukan masing-masing anggota.

Dalam kilauan keemasan matahari yang menyinari bumi pada suatu pagi cerah, LSO Andromeda melakukan kegiatan pelatihan teleskop sekaligus pengamatan matahari. Dengan berhati-hati, anggota andromeda mengarahkan teleskop matahari ke arah sang surya. Melalui lensa-lensa presisi ini, mereka mengamati bintik-bintik matahari yang berkilau di permukaannya.

Pada tanggal 02 November 2023 LSO Andromeda melakukan kegiatan pelatihan teleskop. Kegiatan ini dihadiri oleh 3 orang anggota LSO Andromeda dan mereka diajak untuk memahami dasar-dasar teleskop, mulai dari perakitan hingga penggunaan yang efektif. Dengan penuh antusias, mereka belajar mengenai berbagai jenis teleskop, lensa, dan perangkat keras yang mendukung pengamatan astronomi. Kegiatan ini di pandu oleh mas Ardhi selaku pengurus Pastron UAD, mahasiswa alumni pendidikan fisika. Beliau menjelaskan teknik-teknik pengaturan dan kalibrasi, sehingga peserta dapat mengamati langit dengan ketajaman yang maksimal.

Pada hari Sabtu, 29 Oktober 2023 LSO Andromeda mengadakan kegiatan aklamasi sebagai bentuk serah terima jabatan. Dhimas Prayoga, ketua LSO Andromeda 2022/2023 menetapkan Rihmah Alifah sebagai ketua baru LSO Andromeda 2023/2024.

Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Yudhiakto Pramudya, Ph.D sebagai Pembina Andromeda beliau juga merupakan Kepala Pusat Studi Astronomi Universitas Ahmad Dahlan, Dosen Program Pascasarjana Pendidikan Fisika UAD serta Dosen Program Studi Pendidikan Fisika UAD. Beliau menempuh jenjang S1 di Jurusan Fisika Universitas Indonesia. Sempat pula belajar di International Center for Theoretical Physics, Italia, dibidang Condensed Matter Physics. Lalu melanjutkan studi di Wesleyan University hingga program doktoral, begelut dengan Superfluida Helium-4.

Pergantian pengurus ini merupakan momen penting bagi organisasi Andromeda. Dhimas, yang telah memimpin organisasi dengan dedikasi dan integritas selama periode masa jabatannya, memberikan pidato perpisahan yang penuh inspirasi. Dia berbagi pengalaman, tantangan, dan prestasi yang telah dicapai selama kepemimpinannya, memberikan apresiasi kepada semua anggota yang telah mendukung visi dan misi organisasi.

Setelah itu, tatap muka penuh harapan dan semangat terpancar di wajah Rihmah saat dia menerima simbol kepemimpinan dari Dhimas. Dalam pidato penerimaan, Rihmah berbicara tentang visinya untuk organisasi ini. Dia berkomitmen untuk memperkuat kerjasama antaranggota, mengembangkan program-program yang lebih inklusif, dan memastikan organisasi terus tumbuh dan berkembang dengan inovasi-inovasi terbaru.

Kami percaya bahwa dengan semangat kebersamaan dan dedikasi yang dimiliki oleh Rihmah dan seluruh anggota, organisasi Andromeda akan mencapai puncak kesuksesan yang lebih tinggi dalam perjalanan mendatang. Semoga pergantian pengurus ini membawa berkah dan keberhasilan bagi semua anggota dan stakeholder yang terlibat.

Pada malam-malam mendebarkan tanggal 28-29 Oktober, alam semesta membuka panggungnya untuk pertunjukan yang memukau: gerhana bula parsial. Di bawah langit gelap, bulan purnama yang biasanya bersinar terang terkena bayangan Bumi, menciptakan peristiwa magis yang mengundang kekaguman dan keheranan dari para pengamat langit di seluruh dunia.
Saat gerhana mencapai puncaknya, bulan dipagari oleh cincin cahaya dan kegelapan, menciptakan kontras yang memukau di langit malam. Cahaya bulan yang sebagian tersembunyi memberikan tampilan yang unik dan memikat, seakan-akan alam semesta sedang menunjukkan sisi gelapnya yang indah kepada manusia.

Pada malam yang cerah dan penuh kekaguman tanggal 20 Oktober 2023, ribuan orang dari berbagai belahan dunia berkumpul untuk merayakan International Observe the Moon Night. Acara ini mempersatukan para pecinta astronomi, peneliti, dan masyarakat umum dalam satu tujuan yang indah: mengamati bulan, salah satu objek langit paling ikonik yang menyimpan misteri dan keindahan.
Di taman-taman, observatorium, dan pusat-pusat sains, kelompok-kelompok pengamat bulan berkumpul dengan teleskop, kamera, dan perangkat observasi lainnya. Dalam kegelapan malam, mata mereka tertuju pada bulan purnama yang bersinar terang di langit, memberikan kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang formasi geologi, kawah, dan gunung-gunung di permukaan bulan.

Pada tanggal 15 Oktober 2023 Andromeda bersama pastron mengadakan kegiatan pengamatan hilal. Kegiatan ini dihadiri oleh satu mahasiswa angkatan 2023 dan satu aggota andromeda. Tidak hanya sekadar pengamatan ilmiah, tetapi juga merupakan warisan budaya yang telah berlangsung selama berabad-abad. Pengamatan hilal memiliki makna penting dalam kalender lunar, agama, dan tradisi-tradisi kuno. Para pengamat dengan penuh dedikasi mencatat data presisi, mengukur sudut, dan menyelidiki pola-pola pergerakan bulan untuk memahami alam semesta yang lebih besar.
Pengamatan hilal bukan hanya sekadar kegiatan saintifik, tetapi juga perjalanan spiritual yang menghubungkan manusia dengan alam semesta. Di dalam observatorium yang sunyi ini, manusia dan alam semesta bersatu, menciptakan momen yang membangkitkan keajaiban dan memperdalam pemahaman akan kebesaran kosmos.

Dalam kesejukan pagi yang mendamaikan, dihari Jum’at 13 Oktober 2023 ketika matahari mencapai titik sempurna di langit, terjadi fenomena yang jarang terjadi: hari tanpa bayangan. Momen ini adalah keindahan langka di mana benda-benda di sekitar kita tidak melemparkan bayangan, seakan-akan alam sendiri sedang beristirahat dalam ketenangan. Andromeda bersama pastron mengadakan pengamatan tersebut di kampus 4 UAD dan mendapati puncaknya yaitu pada jam 11.24 WIB, untuk wilayah Yogyakarta.
Fenomena ini terjadi saat matahari berada tepat di atas kepala, sejajar dengan garis lintang tempat kita berada. Saat itulah benda-benda di bumi tidak memiliki bayangan yang terlihat, menciptakan atmosfer ajaib di sekeliling kita. Suasana ini menghadirkan sensasi ketenangan dan keheningan, memberikan kesempatan bagi alam dan manusia untuk berdansa dalam harmoni.
Hari tanpa bayangan bukan hanya sekadar peristiwa astronomi, tetapi juga mengajarkan kita sebuah pelajaran berharga. Seiring matahari berada pada posisi puncaknya, tanpa bayangan, kita diingatkan tentang kejernihan dan kejelasan dalam hidup. Seperti bayangan yang hilang, kadang-kadang kita perlu melepaskan beban dan kegelapan yang mungkin menghalangi keberhasilan dan kebahagiaan kita.