Hujan Meteor Eta Aquarids

Sumber foto suryakepri.com

Kamis 7 Mei 2020,  Sobat pencinta langit hujan meteor sering diartikan sebagai bintang jatuh oleh masyarakat secara umum. Apakah benar begitu? Di sini kami akan membahas tentang apa itu meteor, hujan meteor, kapan terjadinya hujan meteor, dan sebab-sebab terjadinya hujan meteor. Akan ada juga beberapa fenomena hujan meteor yang kami paparkan pada siaran kali ini.

Nah, sebelum membahas lebih jauh tentang hujan meteor kita akan membahas beberapa pengertian lain dulu supaya lebih mudah dipahami.

Sistem tata surya kita tidak hanya tersusun dari planet-planet namun juga asteroid dan komet. Asteroid sendiri merupakan batuan angkasa yang mengandung logam seperti nikel dan besi. Benda langit ini berkumpul pada lintasan sabuk asteroid. Terdapat 4 asteroid paling besar yaitu Ceres, Vesta, Pallas dan Hyglea.

Selain asteroid ada pula komet. Komet tersusun dari material gas dan air yang mengeras menjadi es. Diameter inti komet memiliki ukuran paling besar 10 kilometer. Saat lintasannya dekat dengan matahari sebagian esnya menguap hingga ratusan kilometer inilah yang disebut dengan ekor komet.

Puing-puing komet maupun pecahan asteroid sering disebut sebagai meteorid. Ukuranya lebih besar molekul tetapi lebih kecil dari asteroid. Meteoroid tersusun oleh bahan-bahan organik sehingga akan terbakar dan menghasilkan cahaya jika memasuki atmosfer sebuah planet.

Jejak bercahaya dari meteoroid yang masuk ke atmosfer sebuah planet disebut dengan meteor. Nah, makanya kita sering melihat seakan bintang jatuh. Namun itu bukan bintang yang jatuh melainkan sebuah meteor.

Ada satu pengertian lagi yang perlu diketahui yaitu meteorit. Meteorit adalah meteor yang tidak habis terbakar di permukaan planet sehingga masih ada materi yang jatuh ke permukaan bumi. Nah, pasti sahabat sudah pernah mendengar kan mengenai kawah yang terbentuk akibat adanya meteorit?

Lalu bagaimana ya terjadinya hujan meteor? Hujan meteor adalah jatuhnya meteor dalam jumlah banyak menuju permukaan bumi. Hujan meteor terjadi karena adanya meteoroid di luar angkasa yang menghantam atmosfer bumi dengan kecepatan tinggi. Sehingga pada saat bertabrakan dengan bumi, meteoroid tersebut terpecah dalam jumlah banyak. Ketika terbakar meteor tersebut dalam tekanan panas yang tinggi meluncur ke permukaan bumi dalam jumlah yang banyak dan mempunyai cahaya.

Ada beberapa macam hujan meteor, di antaranya adalah hujan meteor Lyrid, Eta Aquarids, Delta Aquarid, Perseid, Draconids, Orionids, Taurids, Leonids, Geminids.

Sumber foto cnnindonesia.com

Di bulan Mei 2020 ini ada Hujan Meteor Eta Aquaris. Meteor Eta Aquaris merupakan salah satu dari dua hujan meteor yang berhubungan dengan Komet 1p/Halley. Di tahun ini puncak hujan meteor Eta Aquaris terjadi pada malam 6 Mei hingga pagi hari 7 Mei. Frekuensi jatuhnya cukup banyak, namun berbeda di kedua belahan Bumi. Di utara terlihat sekitar 10-20 meteor per jam, sedangkan di selatan bisa sampai 40 meteor dalam satu jam.

Tidak seperti hujan meteor lainnya, jumlah meteor yang jatuh pada saat puncaknya hanya lebih deras sedikit saja daripada hari yang lain. Radian Hujan Meteor Eta Aquarids berasal dari konstelasi Aquarius atau Eta Aquarid. Tetapi walaupun berasal dari konstelasi Aquarius, untuk menikmati hujan meteor ini kita tidak perlu melihat dari arah dimana rasi bintang Aquarus berada, karena kemunculan meteor-meteor pada hujan meteor Eta Aquarids ini dapat datang dari segala penjuru langit

Ingin tahu lebih lanjut info hujan meteor? Yuk, jadi bagian dari Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan. Di sini kita bisa belajar lebih tahu tentang astronomi dan antariksanya juga. So, tunggu apalagi langsung aja klik pmb-online.uad.ac.id. Cukup dengan nilai rapor loh. Mudah kok, sambil rebahan juga bisa. Cus kami tunggu ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *