PODCAST ANGKRINGAN ANGKASA#4 “ELONGASI TIMUR TERBESAR MERKURIUS”

Planet mempunyai kecepatan beredar mengelilingi matahari berbeda-beda, sehingga letak atau kedudukan planet tersebut bila dilihat dari bumi akan berubah-ubah pula. Nah sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari dengan suatu planet disebut elongasi. Nah sudut elongasi maksimum atau yang terbesar adalah sudut terjauh yang dibentuk oleh planet atau bintang terhadap matahari dan bumi yang dapat dilihat dari bumi. Sehingga ketika lihat dari bumi maka akan tampak lebih jelas dan lebih terang. Kita bisa ambil contoh pada bulan, bulan tampak lebih jelas dan terang pada saat bulan purnama bukan?. Nah pada saat itu bulan membentuk sudut elongasi terbesar yang bisa dilihat oleh bumi sekitar 180 derajat (opsisi) yang artinya sejajar pada posisi matahari-bumi-bulan. Ketika bulan purnama, bulan akan terbit pukul 18.00 dan terbenam pukul 06.00, tepat sesaat setelah matahari terbit dan tenggelam. Begitu pula pada saat elongasi timur terbesar merkurius, merkurius akan tampak sesaat setelah matahari terbenam.

Sebelum lebih lanjut, jadi planet itu berdasarkan jaraknya ke matahari, planet dapat dibedakan atas planet dalam (interior planet) dan planer luar (eksterior planet).

Planet Dalam (Interior Planet) yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih dekat dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya berada di antara lintasan bumi dan matahari. Yang termasuk Planet Dalam itu adalah Merkurius dan Venus.

Sedangkan Planet Luar (Eksterior Planet) yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih jauh dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya berada di luar lintasan bumi.  Seperti Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Bagaimana sudut elongasi pada planet yang termasuk Planet luar (Eksterior Planet)? Jika dilihat dari bumi, sudut elongasi kelompok planet luar berkisar antara 0–180  derajat. Bila elongasi salah satu planet mencapai 180 derajat, hal ini berarti planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu planet berlawanan arah dengan posisi matahari dilihat dari bumi.

Pada saat oposisi, berarti planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan bumi. Bila elongasi salah satu planet mencapai 0o berarti planet tersebut mencapai kedudukan konjungsi, yaitu suatu kedudukan planet yang berada dalam posisi searah dengan matahari dilihat dari bumi. Pada saat konjungsi, berarti planet tersebut berada pada jarak paling jauh dengan bumi.

Bagaimana sudut elongasi pada planet yang termasuk Planet dalam (Interior Planet)? Planet yang termasuk Planet dalam (interior planet) itu juga berbeda-beda kak sudut elongasi yang dibentuk. Nah besarnya sudut elongasi yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari-Merkurius yaitu antara 0–28  derajat , sedangkan sudut elongasi Bumi-Matahari-Venus adalah 0–50 derajat. dari besarnya sudut elongasi paling besar yang dapat dicapai oleh planet itu, kita dapat hitung lamanya waktu planet Merkurius dan Venus terlihat dari bumi, Planet Merkurius dapat terlihat dari bumi paling lama sekitar 28/360 × 24 jam atau 1 jam 52 menit. Sedangkan Planet Venus dapat terlihat dari Bumi paling lama sekitar 50/360 × 24 jam atau 3 jam 20 menit.

Oiya elongasi planet dalam (interior planet) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu elongasi barat, jika posisi suatu planet berada di sebelah barat matahari dilihat dari bumi dan elongasi timur, jika posisi suatu planet berada di sebelah timur matahari dilihat dari bumi.

Planet Venus ataupun Merkurius yang berada pada posisi elongasi barat akan terbit terlebih dahulu di ufuk timur pada saat matahari masih berada di bawah horizon timur, sehingga planet tersebut terlihat berkilauan dilihat dari bumi karena sinar matahari yang diterimanya dipantulkan kembali ke bumi. Biasanya orang-orang di bumi menyebut Planet Venus atau Merkurius yang sedang berada pada kedudukan elongasi barat sebagai Bintang Timur.

Sebaliknya apabila planet Merkurius atau Venus sedang berada pada posisi elongasi Timur, maka-planet-planet itu akan memantulkan cahaya matahari beberapa saat setelah matahari terbenam di ufuk barat, sehingga akan terlihat dari bumi sebagai Bintang Senja. Jadi untuk fenomena bulan ini, elongasi timur terbesar merkurius temen-temen sobat pencinta langit bisa menyebut merkurius sebagai Bintang senja.

Kapan tepatnya fenomena elongasi timur terbesar merkurius ini terjadi?

Elongasi timur terbesar Merkurius akan mencapai elongasi timur maksimum pada tanggal 1 Oktober 2020 pukul 22.59 WIB. Merkurius terletak di 11 derajat sebelah selatan Matahari dengan ketinggian 22,5 derajat ketika terbenam dan elongasi 25,8 derajat. Merkurius dapat diamati dengan mata telanjang beberapa menit setelah terbenam Matahari dengan magnitudo visual +0,1. yang artinya jika kita lihat dari bumi, merkurius akan memiliki kecerahan atau cahaya tampak +0,1. Nah kecerahan +0,1 ini jika dibandingkan dengan matahari dan bulan tentunya lebih redup karena matahari memiliki magnitudo tampak -26,8 dan bulan purnama memiliki magnitudo -12,6. Dari sini kita bisa tau bahwa semakin kecil magnitudo semakin tampak cahaya yang kita terima. Elongasi timur maksimum Merkurius ini rata-rata terjadi setiap 116 hari sekali, terakhir terjadi pada 5 Juni 2020 dan akan terjadi kembali pada 24 Januari 2021.

Ada beberapa cara membedakan planet dan bintang di langit malam dengan mata telanjang tanpa bantuan alat, dengan cara yaitu :

  1. Biasanya cahaya planet tampak lebih terang dan ukurannya lebih besar dibandingkan dengan bintang. Hal ini karena letak mereka lebih dekat dibandingkan dengan jarak bintang.
  2. Cahaya bintang tampak berkelap-kelip, sedangkan cahaya planet cenderung tidak berkelap-kelip. Hal ini karena letak bintang sangat jauh dari Bumi sehingga cahaya yang tiba di permukaan Bumi sudah sangat lemah dan mudah terganggu turbulensi udara di atmosfer. Turbulensi udara ini bisa membiaskan atau membelokkan cahaya sehingga cahaya bintang tampak berkelap-kelip.

Dan jika sobat pecinta langit perhatikan berturut turut posisi planet akan terlihat berpindah dari hari ke hari (waktu terbit atau tenggelam akan berbeda dari hari ke hari). Hal ini disebabkan gerakan Bumi mengelilingi Matahari sehingga posisi planet-planet itu akan terlihat bergeser pada hari yang berbeda.

Sumber :

https://langitselatan.com/2020/10/01/fenomena-langit-bulan-oktober-2020/

http://edukasi.sains.lapan.go.id/artikel/bersiaplah-fenomena-astronomis-oktober-2020/249

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *